Artefak Neolitik - Beliung Persegi

Tampaknya objek ini buka merupakan artefak. Indikasi bekas pengerjaan tidak ditemukan pada objek ini dan masih terdapat urat batu alamiah yang tidak ada indikasi pengerjaan. Berbentuk Tipe Beliung Jawa (2A)

...

Artefak Neolitik - Bakal Beliung

Bukti peretusan dilakukan seluruh bagian batu. Bagian tajaman belum terbentuk dan belum diupam. Bakal beliung ini tampaknya akan dibentuk menjadi tipe beliung persegi Jawa (2A). Berbentuk segiempat dengan permukaan tidak rata.

...

Artefak Neolitik - Beliung Persegi

Alat ini dibuat dengan melakukan pemecahan (retus) dari batu ini. Bagian korteks batu (kulit batu) masih terlihat pada bagian yang menjadi pangkal. Alat ini diasah pada kedua sisi alat sehingga diperoleh bentuk tajaman yang simetris. Pada alat batu ini tidak ditemukan bukti aktivitas pemakaian. Alat bantu untuk memotong atau membelah. Bentuk Tipe Beliung Jawa (2A).

...

Fosil Manusia - Cranium

Fosil tempurung kepala Homo erectus yang ditemukan di Pucung, Sangiran tahun 1969. Fosil ini lebih dikenal dengan nama SANGIRAN 17 (Pithecanthropus VIII). Temuan ini merupakan fosil tengkorak yang paling lengkap bagian wajahnya. Fosil ini ditemukan pada lapisan Formasi Kabuh yang berumur 800.000—700.000 tahun yang lalu. Mereka hidup pada lingkungan yang mengalami kemarau panjang dan ...

Artefak Neolitik - Beliung Persegi

Alat ini dibuat dengan melakukan pemecahan (retus) dari batu inti. Bagian korteks batu (kulit batu) masih terlihat pada bagian yang menjadi pangkal. Alat ini diasah pada kedua sisi alat sehingga diperoleh bentuk tajaman yang simetris. Pada alat batu ini tidak ditemukan bukti aktivitas pemakaian. Alat bantu untung memotong atau membelah. Berbentuk Tipe kapak lonjong (2A).

...

Artefak Neolitik - Beliung Persegi

Alat ini dibuat dengan melakukan pemecahan (retus) dari batu inti. Alat ini dikerjakan dengan melakukan pengosokan pada seluruh bagian. Bukti pengerjaan alat sangat terlihat terutama pada bagian tajaman dan bagian punggung (dorsal) dan ventral (perut). Pada alat batu ini tidak ditemukan bukti aktivitas pemakaian. Alat bantu untuk memotong atau membelah. Berbentuk Tipe Kapak Lonjong (2G).

...

Artefak Neolitik - Beliung Persegi

Objek ini kemungkinan bukan merupakan artefak karena tidak ada indikasi pengerjaan. Bagian kulit batu yang halus bukan merupakan proses pengerjaan melainkan proses alamiah pada saat batu tersebut terbentuk. Kemungkinan ini adalah batu alamiah yang terbentuk seperti bentuk beliung persegi. Luka-luka batu yang ditemukan pada salah satu bahan tajaman terbuat alamiah. Alat bantu untuk memotong atau...

Artefak Neolitik - Beliung Persegi

Objek ini kemungkinan bukan merupakan artefak karena tidak ada indikasi pengerjaan. Bagian kulit batu yang halus bukan merupakan proses pengerjaan melainkan proses alamiah pada saat batu tersebut terbentuk.Terdapat sedikit indikasi pengasahan untuk mendapatkan tajaman namun belum dapat dipastikan. Alat bantu untuk memotong atau membelah. Berbentuk Tipe Beliung Tangga (1A). 

...

Artefak Neolitik - Beliung Persegi

Alat ini dibuat dengan melakukan pemecahan (retus) dari batu inti. Alat ini dikerjakan dengan melakukan pengosokan pada seluruh bagian. Bukti pengerjaan alat sangat terlihat terutama pada bagian tajaman dan bagian punggung (dorsal) dan ventral (perut). Pada alat batu ini tidak ditemukan bukti aktivitas pemakaian. Alat bantu untuk memotong atau membelah. Berbentuk Tipe Kapak Lonjong (2G). <...

Artefak Neolitik - Beliung Persegi

Alat ini dibuat dengan melakukan pemecahan (retus) dari batu inti. Alat ini dikerjakan dengan melakukan pengosokan pada seluruh bagian. Bukti pengerjaan alat sangat terlihat terutama pada bagian tajaman dan bagian punggung (dorsal) dan ventral (perut). Pada alat batu ini tidak ditemukan bukti aktivitas pemakaian. Alat bantu untuk memotong atau membelah. Berbentuk Tipe Beliung Jawa (2A). 

Artefak Neolitik - Beliung Persegi

Beliung ini dibuat dengan batu yang awalnya pipih yang kemudian diupam pada kedua sisinya. Bagian tajaman hanya diasah pada satu bagian saja. Alat ini tampaknya belum digunakan karena belum terlihat adanya jejak pemakaian pada bagian tajamannya. Alat bantu untuk memotong atau membelah kayu. Berbentuk Tipe beliung Jawa (2A). 

...

Artefak Neolitik - Beliung Persegi

Beliung ini dibuat dengan batu yang awalnya pipih yang kemudian diupam pada kedua sisinya. Bagian tajaman hanya diasah pada satu bagian saja. Alat ini tampaknya belum digunakan karena belum terlihat adanya jejak pemakaian pada bagian tajamannya. Alat bantu untuk memotong atau membelah kayu. Berbentuk Tipe Beliung Tangga (1A). 

...

Artefak Preneolitik - Mata Panah

Alat batu ini dibuat dengan melakukan peretusan sedemikian rupa hingga memiliki bentuk runcing dan memiliki bentuk yang simetris. Mata panah batu ini kemudian diberikan tangkai anak panah yang biasanya terbuat dari bambu atau kayu. Tradisi mata panah batu ini ditemukan pada tradisi Maros Point (Toalean) yang ditemukan di Sulawesi Selatan. Selain itu, mata panah batu juga dikenal pada tradisi Sa...

Artefak Preneolitik - Serpih

Alat serpih ini dari bahan hasil pecahan/retus dari sebuah batu ini. Pada umumnya, bagian tajaman sudah dapat diperoleh kemudian dilakukan penyempurnaan dengan peretusan lanjutan untuk mendapatkan bentuk yang diharapkan dan fungsinya. Fungsi alat bantu seperti pisau untuk menguliti atau mengiris. Berbentuk lonjong dengan penampang melintang prisma segitiga.

...

Artefak Preneolitik - Tatal batu

Artefak ini berbentuk limas terpotong/terpancung. Objek ini merupakan limbah dari pembuatan alat batu. Pada satu sisinya tampak masih menyisakan kulit batu inti dan sisi lainnya merupakan bagian yang terpecah dari bagian dalam inti batu.

...

Artefak Preneolitik - Serpih

Artefak ini memiliki bentuk yang kecil dan panjang serta pada salah satu sisinya terdapat bagian tajamannya. Tradisi pembuatan serpih bilah menonjol pada kala pleistosen. Teknik pembuatannya merupakaan lanjutan dari pembuataan alat-alat batu sebelumnya. Bahan yang di pakai untuk pembuatan umumnya adalah kalsedon, andesit dan sebagainya. Alat ini biasanya berfungsi sebagai pemotong.

...

Artefak Neolitik - Beliung Persegi

Artefak ini diduga sejak awal berbentuk pipih dan 
bentuknya memang seperti beliung, berbahan Gamping. Tidak ditemukan adanya indikasi pengerjaan. Fungsi alat ini biasanya untuk memotong atau membelah kayu.

...

Artefak Neolitik - Bakal Beliung

Bentuk

Seperti halnya pada beliung persegi lainnya, beliung ini berbentuk memanjang dengan penampang lintangnya persegi, seluruh permukaan diumpan (diasah) halus-halus kecuali pada bagian pangkalnya sebagai tempat ikatan tangkainya. Tajamnya dibuat dengan mengasah bagian ujung permukaan atas, dengan cara demikian diperoleh bentuk tajamannya yang miring seperti pada ta...

Artefak Neolitik - Bakal Beliung

Bakal beliung ini tampaknya akan dibentuk menjadi tipe 
beliung persegi Luzon (3A). Pada umumnya beliung ini berbentuk memanjang dan penampang lintangan persegi. Ukurannya bermacam-macam tergantung kegunaannya.

...

Fosil Manusia - Femur

Bentuk 

Berbentuk silindris memanjang dengan bonggol tulang pada kedua ujungnya. 

Fungsi 

untuk ilmu pengetahuan sejarah.

Ukuran 

P= 46cm Lingkaran= 9cm.

Asal

Puslit ARKENAS Jakarta thn 1996

...

Fosil Manusia - Cranium

Bentuk 

Bulat (tengkorak kepala manusia) pada bagian muka terdapat bekas mata, hidung dan telinga yang berlubang. Pada bagian mulut terdapat gigi sebanyak 9 buah gigi berwarna coklat.

Fungsi

untuk ilmu pengetahuan sejarah.

Ukuran 

P= 24 cm Dm= 27 cm T= 12 cm

Asal ...

Fosil Manusia - Cranium

Bentuk

Fragmen tengkorak bagian belakang dengan bentuk lonjong dengan tulang yang tebal. Terdapat bagian menonjol tajam yang menunjukkan ciri dari tengkorak Homo erectus.

Fungsi 

Ilmu Pengetahuan Sejarah  

Ukuran

P= 25cm Lingkaran= 12cm.

Asal 

Fosil Manusia - Cranium

Fosil ini berbentuk setengah lingkaran, permukaan tidak beraturan, memiliki warna coklat kehitamaan 

...

Fosil Manusia - Rahang Bawah Homo Erectus

Rahang bawah sebelah kanan Megantrophus paleojavanicus ini merupakan salah satu fosil yang ditemukan pada formasi Kabuh di Sangiran yang berangka tahun antara 800-700 juta tahun yang lalu. Organ manusia bagian dari mulut berfungsi untuk mengunyah 
makanan dan tempat beradanya gigi.

...

Fosil Manusia - Rahang Bawah Homo Sapiens

Rahang bawahnya telah rusak di beberapa bgian, gigi serinya sudah lepas. Dari rahang ini terlihat bahwa bentuknya masih kasar, gigi masif, giginya besar-besar dan lengkung gigi mulai mengarah mendekati huruf "U", gigi taringnya tidak lagi menonjol dari gigi lainnya seperti pada primata akibat prose evolusi yg berjalan, dimana PE telah mengenal alat termasuk api, makanan dapat diperole...

Fosil Manusia - Cranium

Fosil tengkorak Sambung Macan ini merupakan 
tipe Homo erectus yang lebih maju dibandingkan dengan tipe Sangiran dan juga Ngandong. Fosil ini usianya berkisar 100.000-80.000 tahun yang lalu. Setengah lingkaran dengan bagian belakang agak lebar, berwrna coklat kehitamaan. Memiliki bentuk tengkorak utuh dengan bentuk lonjong dengan tulang yang tebal. Kening dan kep...

Fosil Manusia-Cranium

Fosil ini ditemukan di Sambung macn usianya berkisar 1,7-0,7 tahun yang lalu. Setengah lingkaran pada pinggir tengkorak ini tidak beraturan, berbentuk bagian cranium bagian belakang berwarna cokelat kehitaman. Fosil ini berfungsi sebagai tempat menempelnga organ lunak seperti otak, mata, dan telinga serta tempat menempelnga rahang.

...

Fosil Manusia-Cranium

Fosil Cranium Homi erectus ini ditemukan pada Situs Sambungmacan 1. Fragmen fosil ini merupakan bagian atas tengkorak. Fosil ini ditemukan ditepian Sungai Bengawan Solo pada tahun 1973. Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe Homo Erectus yang ditemukan di Sangiran dan Ngandong, dan merupakan tipe yang paling maju. Fosil ini ditemukan dengan beberapa kapak perimbas Dan alat serpih yang dikerjaka...

Fosil Manusia-Cerebrum

Fosil otak ini merupakan salah satu temuan penting terkait ciri-ciri Homo Erectus. Berdasarkan temuan ini dapat dihitung volume otak dari Homo Erectus. Berdasarkan penelitian terhadap otak Homo Erectus arkaik ini diketahui bahwa volume otaknya adalah 800 cc, atau lebih kecil daripada volume otak Homo sapiens yang mencapai 1400 cc. Fosil otak ini berbentuk bulat, mempunyai beberapa bagian ada ot...

Artefak Preneolitik-Kapak Batu Sumatralith

Alat batu ini diretus pada satu sisi saja yaitu pada bagian yang sebelumnya merupakan bagian dalam batu. Pada satu sisi kulit batu masih ada dan tidak dilakukan pengerjaan pada bagian tersebut. Alat batu ini dibuat dengan membelah kerakal batu kemudian melakukan peretusan untuk memperoleh pegangan dan tajaman. Alat batu ini banyak ditemukan pada tradisi budaya hoabinh yang berkembang di Sumatra...

Artefak Preneolitik-Kapak Batu Sumatralith

Alat batu ini diretus dari bahan ukuran kerakal yang kemudian diretus untuk mendapatkan tajaman. Pada kedua sisinya masih ditemukan adanya kulit batu. Alat batu ini banyak ditemukan pada tradisi budaya hoabinh yang berkembang di Sumatra bagian utara dan Semenanjung Malaya hingga Vietnam. Bentuk-bentuk yang hampir sama ditemukan pada situs-situs Bukit Kerang di Pesisir Timur Sumatra dan beb...

Artefak Neolitik-Beliung Persegi

Beliung ini memilik dimensi yang cukup besar dengan bagian pangkalnya patah. Bagian tajamannya diasah pada satu bagian sehingga memiliki punggung angular. Pengasahan juga dilakukan pada bagian sisi samping dari beliung untuk mendapatkan bentuk alat yang lurus pada bagian tepinya

...

Artefak Preneolitik-Tatal Batu

Objek ini tampaknya masih menyisakan kulit batu inti pada satu sisinya dan pasa sisi lainnya yang merupakan permukaan pecah segar dari bagian dalam inti batu. objek ini merupakan hasil peretusan memanjang. pada objek ini ditemukan indikasi penggunaan. objek ini masih dapat diproses lebih lanjut untuk dapat menjadi alat batu.

...

Artefak Preneolitik-Kapak Perimbas

Alat batu ini dibuat dengan memanfaatkan bongkah batu yang kemudian diserpih/diretus pada beberapa bagian untuk mendapatkan bagian tajaman. Alat ini biasanya dibuat dari bahan batu andesit atau batu gampin, batu ini berbentuk lonjong dengan kulit batu masih tampak jelas pada bagian pangkal/pegangan. fungsi dari kapak genggam ini biasanya digunakan untuk menumbuk biji-bijian, membuat serat-serat...

Artefak Preneolitik-Kapak Perimbas

Alat bantu ini dibuat dengan memanfaatkan bongkah batu yang kemudian diserpih/diretus memanjang pada dua bagian sehingga memperoleh potongan memanjang. Alat ini terkesan memiliki dua bagian tajaman yang mungkin disesuaikan dengan fungsi yang diinginkan. biasanya alat batu ini berbentuk lonjong dengan dua bagian pangkasan pada dua sisi bagian kulit batu masih terlihat. dan berrfungsi sebagai kap...

Artefak Neolitik-Bakal Beliung

Bakal Beliung ini sepertinya akan dibentuk menjadi tipe beliung persegi Jawa (2A). Permukaannya diumpan atau diasah halus-halus kecuali pada bagian pangkalnya sebagai tempat ikatan tangkainya. Bagian tajamnya dibuat dengan mengasah bagian ujung permukaan atas. Cara demikian diperoleh bentuk tajamnya yang miring seperti pada tajaman pahat buatan masa kini. bentuk dari bakal beliung ini segiempat...

Kemuncak

Hiasan sulur-suluran ini umumnya ditemukan pada bagian pelipit dari batur, badan, dan atap candi. Hiasan ini disusun secara horizontal dan mengelilingi bagian candi. HGiaan ini berfungsi pada bagian dinding candi berbentyk tumpal dengan bentuk penampang lingkaran dengan dua buah lubang yang berada di salah satu bagiannya. 

...

Batu Candi Muara Takus

Bentuk 

Empat persegi panjang salah satu sudutnya patah, pada permukaan batu terdapat tulisan huruf Pallawa.

Fungsi 

Sebagai bahan pembuat Candi Muara Takus

Ukuran 

P= 28,5cm L= 19,5cm T= 9cm

Asal 

Kampar

...

Arca Singa

Berdasarkan Konsep yang berasal dari kebudayaan India, dimaksudkan untuk menjaga bangunan suci dari pengaruh jahat karena singa merupakan simbol dari kekuatan terang atau baik (Titasari, Coleta Titasari 2015). Juga pada beberapa bangunan candi lainnya berfungsi sebagai hiasan dekoratif (Murdihastomo 2019). Seperti pada Candi Ngawen dan Candi Sojiwan, arca tersebut tertempel setiap sudut sisi Ca...

Struktur-Kemuncak

Jenis kemuncak ini sangat umum ditemukan pada bangunan percandian. Kemuncak ini pada umumnya ditempatkan pada bagian sudut-sudut bangunan atap. Kadang juga ditemukan pada bagian tengah pagar candi. Kemuncak ini berbentuk kerucut dengan fungsi hiasan pada atap candi atau pagar. dengan jenis bahan Anorganik berbahan bata.

...

Struktur-Dinding Bata

Bata ini merupakan bata percobaan yang memiliki ukuran tidak sama dengan bata asli candi yang berukuran lebih besar. Bata ini berbentuk empat persegi panjang berwarna oren keputihan (pembakaran tidak sempurna).

...

Struktur Dinding Bata

Bentuk:

Bata memiliki bentuk persegi yang di dapat dengan cara ekperimental dan memiliki warna merah bata. Bata ini mengalami sedikit kerusakan, dengan bagian tepian bata mengalami pengelupasan. Kondisi warna bata lebih cerah dengan bata yang lainnya yang berada di storage, dan memiliki partikel debu yang menempel pada kulit bata lebih sedikit dari pada bata yang lain...

Tengkorak Manusia (Homo Sapiens)

Bahan:

Koleksi yang masuk kedalam koleksi arkeologi dengan memiliki jenis bahan organik berupa tulang.

Fungsi:

Tengkorak ini berfungsi sebagai tempat menempelnya orgam lunak seperti otak, mata, dan telinga dan tempat menempelnya rahang.

Bentuk:

Tengkorak manusia purba (Homo Sapiens) memiliki ben...

Batu Bata

Bentuk:

Batu bata yang memiliki bentuk empat persegi panjang dengan memiliki warna merah bata.

Bahan:

Tanah liat (Lempung Padas)

Fungsi:

Riset pembuatan replika bata

Ukuran:

1. Tebal=4,5cm

2. Lebar=27cm

Keterangan:

Bata merupakan salah satu dari material pembuat atau pembangun dari candi muaro ta...

Batu Bata

Bahan:

Batu bata yang terbuat dari tanah liat berjenis tanah padas.

Bentuk:

Batu bata yang berbentuk persegi panjang dan berwarna merah oren keputihan.

Ukuran:

1. Tebal=4cm

2. Lebar=27cm

Fungsi:

Bata yang berfungsi sebagai salah satu bahan bangunan ...

Inskripsi Aksara Sumatera Kuno

Bahan:

Inskripsi Beraksara Sumatera kuno satu ini terbuat dari batu tuff.

Bentuk:

Bentuknya empat persegi panjang pada bagian atas terdapat tulisan huruf pallawa pada bagian pinggir batu tidak utuh.

Ukuran:

Panjang=25cm

Tebal=12cm

Lebar=14cm

Fungsi:...

Batu Bata Kawasan Percandian Muara Takus

Bahan:

terbuat dari tanah liat yang berjenis lempung padas.

Bentuk:

Batu bata yang memiliki bentuk persegi panjang.

Ukuran:

1. Panjang=3,6cm

2. Lebar=8cm

Fungsi:

Salah satu komponen penyusun struktur Candi Pada Kawasan Percandian Muara Takus, adapun motif penyusunan batanya menggunakan motif paving blok susun bata (...

Kemuncak

Bahan:

Kemuncak merupakan koleksi museum yang terbuat dari bahan batu yang berjenis anorganik.

Bentuk:

Kemuncak ini memiliki bentuk silindris.

Ukuran:

1.Tebal=23cm

2. Lebar Badan=44cm

Fungsi:

Berfungsi sebagi bahan pembuatan candi.

Keterangan:

Jenis kemuncak yang ditemukan atau didapatka di Kampa...

Bata Candi Muara Takus

Bahan:

Batu bata candi muara takus ini terbuat dari bahan tanah liat yang berjenis lempung padas.

Bentuk:

Batu bata ini berbentuk Persegi panjang dan berwarna oren kemerahan.

Ukuran:

1. Lebar=33.5cm

2. Tebal=4.5cm

Fungsi:

Batu bata ini berfungsi sebagai bahan bangunan candi muara takus.

Keterangan:

Lapik Arca

Bahan:

Lapik arca ini terbuat dari bahan Fiberglass atau suatu bahan yang terbuat dari serat kaca yang ditarik menjadi serat tipis yang memiliki daya tahan cukup kuat.

Bentuk:

Lapik arca ini berbentuk denah lingkaran dengan memiliki ketebalan.

Ukuran:

1. Tebal=19cm

2. Lebar=23cm

Fungsi:

Lapik arca ini berfungsi ...

Sambungan Struktur Candi

Bahan:

Koleksi satu ini terbuat dari bahan Sandstone (BatuPasir) yang berjenis Anorganik.

Bentuk:

Koleksi ini secara umum berbentuk trapesium.

Ukuran:

1. Tebal=12cm

2. Lebar=24cm

Fungsi:

Koleksi ini berfungsi sebagai penyambung atau Kaitan struktur candi.

Keterangan:

Koleksi in...

Lapik Arca

Bahan:

Lapik arca ini terbuat dari bahan Sandstone (batupasir).

Bentuk:

Lapik ini sekiranya berbentuk melonjong.

Ukuran:

 1. Tebal=10cm

2. Lebar=21cm

Fungsi:

Lapik arca berfungsi sebagai Alas meletakkan arca.

Keterangan:

Lapik arca ini ditemukan di Kampar di mana Obje...

Kemuncak

Bahan:

Kemuncak ini terbuat dari bahan bata yang berjenis anorganik.

Bentuk:

Kemuncak ini berbentuk Tumpal dengan bentuk penampang lingkaran dengan dua buah lubang yang berada di salah satu bagiannya.

Ukuran:

1. Tebal=13cm

2. Lebar=12cm

Fungsi:

Kemucang ini berfungsi sebagai ornamen atau Hiasan pada atap c...

Prasasti Pasir Panjang

Bentuk 

Berbentuk balok pipih dengan sisi tidak beraturan. Prasasti ini menggunakan Aksara Pranagari dan Bahasa Sansekerta. Prasasti ini diperkirakan ditulis pada sekitar abad IX-XII M.

Fungsi 

Sebagai ilmu pengetahuan sejarah

Ukuran 

P= 176cm L= 123cm Tebal= 6cm

Prasasti Terengganu

1. Bentuk 

Berbentuk limas terpancung dengan bagian atas lebih lebar daripada bagian dasarnya. Prasasti ini beraksara Arab-Jawi dengan bahasa Melayu-Arab dan Sansekerta serta berisikan tentang perundang-undangan.

2. Fungsi 

Sebagai ilmu pengetahuan sejarah

3. Ukuran 

P= 51 cm Teba...

Inskripsi Batak

Bentuk 

Terbuat dari bata dan berbentuk balok. Inskripsi pendek ini beraksara dan berbahasa Batak.

Fungsi 

Sebagai batu pemujaan.

Ukuran 

P= 44 cm L= 26cm Tebal= 16 cm

Asal 

Komplek Percandian Muara Takus, Kampar.

...

Inskripsi Aksara Sumatera Kuna

Bentuk 

Terbuat dari bata berbentuk balok yang beraksara Sumatra Kuna dan berbahasa Sansekerta.

Fungsi 

Sebagai batu pemujaan.

Ukuran 

P= 55 cm T= 29cm Tebal= 15cm

Asal 

Komplek Percandian Muara Takus, Kampar.

...

Artefak Preneolitik - Serpih

Alat serpih ini aslinya ditemukan di Situs Sangiran, Kabupaten Sragen. Artefak ini memiliki bentuk yang kecil dan memiliki faset-faset (bulbus) yang tampak jelas. Terdapat dataran pukul serta jejak pemakaiannya. Alat serpih ini merupakan jenis alat serut, yang biasa digunakan untuk memotong ataupun menyayat kulit binatang.

Artefak batu ini disimpan di Puslit Arkenas Jakarta

...

Artefak Preneolitik - Tatal batu

Artefak ini merupakan limbah/sampah dari pembuatan alat batu. Artefak tersebut tampak masih menyisakan kulit batu inti pada satu sisi permukaannya, dan pada sisi lainnya merupakan permukaan yang pecah (dipukul) dari bagian dalam inti batu. Biasanya artefak ini memiliki bentuk yang tidak beraturan.

...

Replika Prasasti Kota Kapur

Bentuk 

Tinggi, berbentuk segi enam kerucut sampai atas

Fungsi 

Sebagai tugu peringatan dan bukti sejarah Kerajaan Sriwijaya.

Ukuran 

T= 187 cm L.Badan= 89 cm

Asal 

Kota Kapur, Bangka, Prov. Bangka Belitung

...